-
Mas Dandy, mbak Dini, Kakak Aisha serta
-
Adik Hesti, mas Boby, Kakak Lila dan Dedek Lura
yang mama sayangi.
Assalamu’alaikum ww.
Rasanya ulang tahun mama yang ke 64 ini, merupakan saat terbaik untuk
menyampaikan kepada Mas beserta keluarga dan Adik beserta keluarga, sedikit tentang pelajaran kehidupan. Mengapa saat terbaik?
Karena usia 64 tahun menurut orang Jawa adalah usia paling matang, delapan
windu atau biasanya disebut “Tumbuk Warso”. Setelah usia tersebut rata-rata
kwalitas hidup manusia mulai menurun, baik kemampuan fisik maupun psikhis.
Pada usia itu, Rasulullah dipanggil menghadapNya.
Jika mama sampai melampaui usia itu, artinya mendapat bonus, sekaligus
harus bersiap-siap untuk memulai babak baru dalam kehidupan, dimana akan lebih
banyak bergantung kepada orang lain, terutama kepada anak-anak.
Kalau selama ini mama tidak sering ngobrol serius, paling-paling ngobrol
tentang urusan sehari-hari yang kita hadapi dan kita lalui bersama, khusus untuk
kali ini mama ingin serius. Mama ingin mengikuti apa yang dilakukan oleh Luqman
yang menasehati anak-anaknya, dan Allah SWT berkenan menghargai dan mengabadikannya
dalam Al Qur’an Surat 31 yaitu Surat Luqman.
Beberapa diantara poin-poin penting nasehat Luqman kepada putranya dalam
Surat itu adalah :
Jangan menyekutukan
Allah. Maknanya sangat luas,
tetapi apabila dipadatkan, maka kita
harus menomorsatu-kan Allah. Selain Allah, semua itu berada
di level sesudahnya. Apa misalnya? Orang tua, Pasangan hidup, Keluarga,
Bisnis dan sebagainya.
Berbuat baik kepada
kedua orang tuanya. Ketahuilah bahwa
Ridha Allah adalah ridho orang tua. Ini berulang-ulang dinyatakan dalam Kitab
suci Al Qur’an.
Bersyukur dalam
segala kesempatan, karena apa
yang tidak enak menurut pandangan kita, ternyata setelahnya/dibelakangnya
mempunyai hikmah yang belum kita ketahui.
Berbuat kebaikan (walau kebaikan itu hanya sebiji sawi dan dimanapun
dikerjakannya) Allah akan membalasnya.
Mendirikan
shalat. Bukan hanya sekedar
melakukan shalat, tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengerjakan perbuatan
yang baik dan mencegah yang mungkar. Baik ataupun mungkar disini adalah ukuran Allah, bukan ukuran
manusia.
Bersabar terhadap
apa yang menimpa diri kita. Dikala menghadapi kesulitan,
kita dilarang berputus asa. Selalu berdoa, berharap adanya kebaikan setelah
kesulitan yang telah menimpa kita.
Jangan sombong, angkuh
dan membanggakan diri. Sadarilah
bahwa kita manusia tidak memiliki apa-apa, semua berada dalam genggaman Allah SWT.
Bertakwa Ada penjelasan tentang takwa di Surat An Nisa
tersebut dibawah ini.
Dan lain-lain ……
Perintah dan larangan yang terdapat dalam Surat Luqman ini juga terdapat dalam
berbagai ayat dalam Al Qur’an, sehingga hal-hal tersebut sudah familiar dibenak
kita, bukan merupakan sesuatu yang baru. Namun demikian, banyak diantara kita yang
mengaku sebagai Muslim tetapi tidak menjalankannya. Menjalankan ……. nah itulah
yang berat. ……
Pada kesempatan sekarang ini, mama mencoba untuk memberikan tip-tip yang
jika dipraktekkan, maka sedikit demi sedikit akan menjadi biasa, sehingga tidak
lagi berat.
Sekalipun sejak muda mama sudah bekerja diluar rumah, akan tetapi tetap belajar/mempelajari
agama dengan cara mama sendiri. Bagi mama belajar itu tidak harus berhadapan
langsung dengan Guru. Mama belajar dari mana saja. Dengan mendengarkan
ceramahnya Pak Kyai Haji Kosim Nurseha melalui Radio Kayumanis, setiap hari
bertahun-tahun hingga beliau wafat. Mendengarkan Pak Zaenuddin MZ, hingga
mengoleksi kaset-kasetnya. Belajar mengaji dan membaca Al Qur’an kepada Ibu
Lubis Komplek Bappenas dan Ibu Rogayah. Belajar Tafsir Al’Qur an Prof. Salman
Harun dengan cara mendengarkan setiap hari sehabis subuh di RRI PRO 1 FM. Dan yang
sekarang sedang mama senangi adalah belajar kepada Cak Nur (Ustad yang tidak
mau disebut Ustad) Pengasuh Acara Serambi Islami TVRI melalui You Tube.
Dari ilmu yang mama peroleh, ada beberapa ayat yang akhirnya menjadi
pegangan hidup sehari-hari. Pertama-tama adalah ayat-ayat tentang manusia yang beriman, kemudian tentang manusia yang bertakwa dan keistimewaan-keistimewaan yang
diberikan Allah kepadanya, dan terakhir tentang sikap manusia dalam hal menghadapi situasi yang tidak diinginkannya.
Ayat-ayat Al Qur an
mengenai Orang-orang yang beriman dalam Surat Al
Mukminun :
"Sesungguhnya beruntunglah
orang-orang yang
beriman," (Q.S.23:1).
"(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
sembahyangnya," (Q.S.23:2).
"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna," (Q.S.23:3).
"dan orang-orang yang menunaikan zakat,"
(Q.S.23:4).
"dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,"
(Q.S.23:5)
"kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau
budak
yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
tercela." (Q.S.23:6).
(masalah budak diatur di ayat-ayat yang
turun kemudian, dibebaskan)
"Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas." (Q.S.23:7).
"Dan orang-orang yang memelihara
amanat-
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya."
(Q.S.23:8).
"Dan orang-orang yang memelihara
sembahyangnya." (Q.S.23:9).
"Mereka itulah orang-orang yang akan
mewarisi." (Q.S.23:10).
"(yakni) yang akan mewarisi surga
Firdaus.
Mereka kekal di dalamnya." (Q.S.23:11).
Ayat-ayat Al Qur’an
mengenai Orang-orang yang bertakwa dalam Surat Ali
Imran :
"Dan bersegeralah
kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa," (Q.S.3:133).
"(yaitu) orang-orang yang
menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang
menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan." (Q.S.3:134).
"Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui." (Q.S.3:135).
Keistimewaan orang-orang bertakwa dalam Surat At Thalaaq :
“Barang
siapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan
keluar.” (Q.S.65 : 2 akhir).
“Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangka. Dan barang siapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan keperluannya.” (Q.S.65 : 3 awal)
“Dan
barang siapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan
dalam urusannya.” (Q.S.65 : 4 akhir)
“Dan
barang siapa yang bertakwa kepada Allah,
Niscaya DIA akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipat gandakan
pahala baginya.” (Q.S.65 : 5 akhir).
Menyikapi suatu
keadaan yang menurut pandangan kita tidak kita sukai, dalam Surat Al Baqarah :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia
amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu
; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (Q.S.2:216 akhir).
Dalam perjalanan hidup
yang panjang, mama memiliki kebiasaan-kebiasaan, yang kemudian menjadikannya
sebagai perilaku, dan akhirnya membentuk suatu mindset atau pola pikir yang
sesuai dengan ajaran agama kita.
Dan apa yang selama ini mama lakukan itu telah
mama petik manfaat serta kebaikannya, yaitu telah menjadikan kehidupan keluarga tenteram, damai dan berkecukupan. Pastilah
dalam setiap kehidupan akan datang cobaan. Namun Alhamdulillah, Allah
memberikan jalan keluar yang mudah atas setiap cobaan yang mama terima.
Apa yang selama ini
mama lakukan itu, ingin mama sampaikan untuk dapat diteruskan oleh anak-anak
dan cucu-cucu mama. Inshaallah kehidupan anak-anak dan cucu-cucu mama akan
selalu mendapat perlindungan Allah SWT dalam kebahagiaan, ketenteraman, kedamaian
dan kecukupan, hingga di akhir hayat kelak.
1. Mama selalu berkonsultasi dengan Allah Sang Pemilik
hidup kita, tentang apa saja yang akan mama lakukan dalam urusan keluarga
maupun pekerjaan. Apakah yang akan mama kerjakan ini halal, haram atau subhat.
Memohon keridhoanNya.
2. Melaksanakan
kewajiban berzakat dengan tertib.
Tidak perlu menunggu setahun sekali, langsung setiap penghasilan atau rejeki, dikeluarkan
zakatnya. Syukur-syukur jika bisa melebihi ketentuan 2,5 %. Melakukan ini
dengan perasaan enteng tanpa beban. Ikhlas karena Allah. Kita dilarang “hubbud
dunnya”, atau sangat mencintai duniawi. Bukankah semua ini milik Allah? Ada hak
orang lain di harta yang kita miliki, sehingga seharusnya segera kita serahkan.
3. Melaksanakan sedekah. Kebiasaan mama hingga
sekarang, setiap hari ulang tahun salah satu dari Papa, mama, anak-anak dan
cucu-cucu, mengirim sumbangan beras ke Masjid An Nur. Di masjid itu, setiap
pengajian dihadiri puluhan ibu-ibu duafa. Pada saat hari-hari besar Islam,
bahkan sampai ratusan ibu-ibu dari warga duafa yang tinggalnya jauh-jauh hadir
disana. Pada saat itulah dilakukan pembagian beras.
Jika
mama menghadapi suatu masalah yang membuat hati risau atau khawatir, mama
segera melakukan sedekah. Ini sesuai nasehat para Guru mama tersebut
diatas, juga Guru Papa, Almarhum Pak Ali Fariz, bahwa sedekah akan mencegah bala/bencana.
Hari
Jum’at adalah hari yang baik untuk bersedekah, sempatkan memberikan sedekah kepada
siapa saja yang kita jumpai dalam keadaan kita merasa iba melihatnya, seberapa
saja yang kita punya.
Mama
juga menjadi donatur tetap untuk 10 orang Nenek duafa di sekitar Jatiranggon yang
mama tidak pernah mengenalnya, dari sejak beberapa tahun yang lalu. Semoga ada
diantara anak-anak bersedia melanjutkan jika mama telah tiada.
4. Mama membiasakan diri untuk mendoakan pasangan.
Setiap hari saat Papa berangkat ke kantor, mama mengantarkan ke pintu dengan memohon
kepada Allah. Ya Allah, teguhkan iman dan selamatkan suamiku dalam mencari rizkiMu.
Rodhoilah pekerjaannya.
Mama
membiasakan diri untuk mendoakan orang
lain yang menurut mama orang itu dalam keadaan kesulitan. Misalnya disaat
mama sedang enak-enak duduk di mobil yang empuk, dingin ber AC, melihat
pemulung yang bekerja mencari nafkah dengan pakaian yang kumuh mengorek-ngorek tempat
sampah atau memungut sampah di jalan, maka jika mama tidak dapat memberi dia sedekah,
sebagai gantinya, mendoakannya. Ya Allah, limpahkan rizki kepadanya, berikan
kebahagiaan dalam kehidupannya.
Menurut apa yang mama pelajari, doa kita itu juga akan kembali kepada kita. Doa kita
diaminkan oleh para malaikat dan para malaikat akan mendoakan orang yang
berdoa untuk orang lain.
5. Apabila terjadi pertengkaran dengan Papa, sekalipun
hati masih marah, setelah 3 hari harus berbaikan. Berbaikan karena Allah. Allah
mewajibkan demikian. Tidak menuruti kemarahan berlarut-larut. Manusia bertakwa,
harus menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain.
6. Menghormati dan menyayangi mereka yang telah
membantu
meringankan pekerjaan mama, baik membantu dalam bekerja mencari
rizki maupun membantu pekerjaan rumah yang tidak dapat mama kerjakan
sendiri. Apa yang mama nikmati, selayaknya mereka juga ikut menikmatinya. Oleh
karena itu, mama sering mengajak Staf maupun Mbak Pembantu jalan-jalan atau
sekedar makan di luar, agar mereka juga merasakan apa yang pernah mama rasakan
karena rizki yang mama peroleh atas bantuan mereka. Syukur-syukur juga
memikirkan masa depan mereka dan keluarga. Kepada siapa mereka akan berkeluh
kesah, jika bukan kepada kita Pimpinannya, karena mereka setiap hari bekerja
bersama kita.
Demikian
pula menghormati orang lain siapapun dia.
Kadang mereka tampak hanya sebagai orang biasa, tetapi hanya Allah yang
tahu bahwa sebenarnya dia itu barangkali seorang Auliya, seorang Sufi atau
seorang yang sedang menjalankan perintah Allah. Berprasangka baiklah kepada
sesama kecuali orang itu telah terbukti
tidak baik..
Itulah pesan dan nasehat mama di hari ulang tahun mama. Sekiranya menurut
Mas, Adik dan keluarga mampu melaksanakan, ikutilah, laksanakan. Sedikit demi
sedikit akan terasa lapang menjalankan perintah beribadah kepadaNya. Perlu
diingat, tugas kewajiban pokok kita di dunia ini hanyalah beribadah kepadaNya. “Tidak aku ciptakan Jin dan Manusia,
kecuali beribadah kepadaku”, demikian
firman Allah.
Dunia ini memang indah dalam pandangan mata kita, apa lagi jika keindahan
itu dapat kita nikmati bahkan seterusnya hingga kelak setelah kita berada di
surgaNya. Inshaallah….Semoga …..
Wassalamu’alaikum ww.
Jakarta, 31 Januari 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar