Senin, 24 Oktober 2022

Pesan buat anak-anakku



-       Mas Dandy, mbak Dini, Kakak Aisha serta
-       Adik Hesti, mas Boby, Kakak Lila dan Dedek Lura 
        yang mama sayangi. 
 
Assalamu’alaikum ww.

Rasanya ulang tahun mama yang ke 64 ini, merupakan saat terbaik untuk menyampaikan kepada Mas beserta keluarga dan Adik beserta keluarga, sedikit tentang pelajaran kehidupan. Mengapa saat terbaik? Karena usia 64 tahun menurut orang Jawa adalah usia paling matang, delapan windu atau biasanya disebut “Tumbuk Warso”. Setelah usia tersebut rata-rata kwalitas hidup manusia mulai menurun, baik kemampuan fisik maupun psikhis.  

Pada usia itu, Rasulullah dipanggil menghadapNya.  Jika mama sampai melampaui usia itu, artinya mendapat bonus, sekaligus harus bersiap-siap untuk  memulai  babak baru dalam kehidupan, dimana akan lebih banyak bergantung kepada orang lain, terutama kepada anak-anak.

Kalau selama ini mama tidak sering ngobrol serius, paling-paling ngobrol tentang urusan sehari-hari yang kita hadapi dan kita lalui bersama, khusus untuk kali ini mama ingin serius. Mama ingin mengikuti apa yang dilakukan oleh Luqman yang menasehati anak-anaknya, dan Allah SWT berkenan menghargai dan mengabadikannya dalam Al Qur’an Surat 31 yaitu Surat Luqman.

Beberapa diantara poin-poin penting nasehat Luqman kepada putranya dalam Surat itu adalah :

Jangan menyekutukan Allah. Maknanya sangat luas, tetapi apabila dipadatkan, maka kita harus menomorsatu-kan Allah. Selain Allah, semua itu berada di level sesudahnya. Apa misalnya? Orang tua, Pasangan hidup, Keluarga, Bisnis dan sebagainya.

Berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ketahuilah bahwa Ridha Allah adalah ridho orang tua. Ini berulang-ulang dinyatakan dalam Kitab suci Al Qur’an.

Bersyukur dalam segala kesempatan, karena apa yang tidak enak menurut pandangan kita, ternyata setelahnya/dibelakangnya mempunyai hikmah yang belum kita ketahui.

Berbuat kebaikan (walau kebaikan itu hanya sebiji sawi dan dimanapun dikerjakannya) Allah akan membalasnya.

Mendirikan shalat. Bukan hanya sekedar melakukan shalat, tetapi mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengerjakan perbuatan yang baik dan mencegah yang mungkar. Baik ataupun mungkar disini adalah ukuran Allah, bukan ukuran manusia.


Bersabar terhadap apa yang menimpa diri kita. Dikala menghadapi kesulitan, kita dilarang berputus asa. Selalu berdoa, berharap adanya kebaikan setelah kesulitan yang telah menimpa kita.

Jangan sombong, angkuh dan membanggakan diri. Sadarilah bahwa kita manusia tidak memiliki apa-apa, semua berada dalam genggaman Allah SWT.

Bertakwa  Ada penjelasan tentang takwa di Surat An Nisa tersebut dibawah ini.

Dan lain-lain ……  


Perintah dan larangan yang terdapat dalam Surat Luqman ini juga terdapat dalam berbagai ayat dalam Al Qur’an, sehingga hal-hal tersebut sudah familiar dibenak kita, bukan merupakan sesuatu yang baru. Namun demikian, banyak diantara kita yang mengaku sebagai Muslim tetapi tidak menjalankannya. Menjalankan ……. nah itulah yang berat. ……


Pada kesempatan sekarang ini, mama mencoba untuk memberikan tip-tip yang jika dipraktekkan, maka sedikit demi sedikit akan menjadi biasa, sehingga tidak lagi berat.

Sekalipun sejak muda mama sudah  bekerja  diluar rumah, akan tetapi tetap belajar/mempelajari agama dengan cara mama sendiri. Bagi mama belajar itu tidak harus berhadapan langsung dengan Guru. Mama belajar dari mana saja. Dengan mendengarkan ceramahnya Pak Kyai Haji Kosim Nurseha melalui Radio Kayumanis, setiap hari bertahun-tahun hingga beliau wafat. Mendengarkan Pak Zaenuddin MZ, hingga mengoleksi kaset-kasetnya. Belajar mengaji dan membaca Al Qur’an kepada Ibu Lubis Komplek Bappenas dan Ibu Rogayah. Belajar Tafsir Al’Qur an Prof. Salman Harun dengan cara mendengarkan setiap hari sehabis subuh di RRI PRO 1 FM. Dan yang sekarang sedang mama senangi adalah belajar kepada Cak Nur (Ustad yang tidak mau disebut Ustad) Pengasuh Acara Serambi Islami TVRI melalui You Tube.

Dari ilmu yang mama peroleh, ada beberapa ayat yang akhirnya menjadi pegangan hidup sehari-hari. Pertama-tama adalah ayat-ayat tentang manusia yang beriman, kemudian tentang manusia yang bertakwa dan keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah kepadanya, dan terakhir tentang sikap manusia dalam hal menghadapi situasi yang tidak diinginkannya.    

Ayat-ayat Al Qur an mengenai Orang-orang yang beriman dalam Surat Al Mukminun :

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
  beriman," (Q.S.23:1).

"(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
 sembahyangnya," (Q.S.23:2).

"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
 (perbuatan dan perkataan)  yang  tiada
 berguna,"  (Q.S.23:3).

"dan orang-orang yang menunaikan zakat,"
 (Q.S.23:4).

"dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,"
 (Q.S.23:5)

"kecuali  terhadap isteri-isteri mereka atau
 budak yang mereka miliki; maka
 sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
 tercela." (Q.S.23:6).
 (masalah budak diatur di ayat-ayat yang 
 turun kemudian, dibebaskan)  

"Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
 mereka itulah orang-orang yang melampaui
 batas." (Q.S.23:7).

"Dan orang-orang yang memelihara amanat-
 amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." 
 (Q.S.23:8).

"Dan orang-orang yang memelihara
 sembahyangnya." (Q.S.23:9).

"Mereka itulah orang-orang yang akan
 mewarisi." (Q.S.23:10).

"(yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus.
 Mereka kekal di dalamnya." (Q.S.23:11).


Ayat-ayat Al Qur’an mengenai Orang-orang yang bertakwa dalam Surat Ali Imran :

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
 Tuhanmu dan kepada  surga yang luasnya
 seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
 orang-orang yang bertakwa," (Q.S.3:133).

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
 (hartanya), baik di waktu lapang maupun
 sempit, dan orang-orang yang menahan
 amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
 orang. Allah menyukai orang-orang yang
 berbuat kebajikan." (Q.S.3:134).

"Dan (juga) orang-orang yang apabila
 mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
 diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
 memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
 dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
 selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
 meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
 mereka mengetahui."  (Q.S.3:135).

Keistimewaan orang-orang bertakwa dalam Surat At Thalaaq :

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah
 niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan
 keluar.” (Q.S.65 : 2 akhir).

“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
 disangka-sangka. Dan barang siapa yang
 bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
 mencukupkan keperluannya.” (Q.S.65 : 3 awal)

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah,
 niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan
 dalam urusannya.” (Q.S.65 : 4 akhir)

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah,
 Niscaya DIA akan menghapus kesalahan-
 kesalahannya dan akan melipat gandakan
 pahala baginya.” (Q.S.65 : 5 akhir).

Menyikapi suatu keadaan yang menurut pandangan kita tidak kita sukai, dalam Surat Al Baqarah :

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
 amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
 menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
 bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
 mengetahui. (Q.S.2:216 akhir).

Dalam perjalanan hidup yang panjang, mama memiliki kebiasaan-kebiasaan, yang kemudian menjadikannya sebagai perilaku, dan akhirnya membentuk suatu mindset atau pola pikir yang sesuai dengan ajaran agama kita. 

Dan apa yang selama ini mama lakukan itu telah mama petik manfaat serta kebaikannya, yaitu telah menjadikan kehidupan keluarga tenteram, damai dan berkecukupan. Pastilah dalam setiap kehidupan akan datang cobaan. Namun Alhamdulillah, Allah memberikan jalan keluar yang mudah atas setiap cobaan yang mama terima.

Apa yang selama ini mama lakukan itu, ingin mama sampaikan untuk dapat diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucu mama. Inshaallah kehidupan anak-anak dan cucu-cucu mama akan selalu mendapat perlindungan Allah SWT dalam kebahagiaan, ketenteraman, kedamaian dan kecukupan, hingga di akhir hayat kelak.

1. Mama selalu berkonsultasi dengan Allah Sang Pemilik hidup kita, tentang apa saja yang akan mama lakukan dalam urusan keluarga maupun pekerjaan. Apakah yang akan mama kerjakan ini halal, haram atau subhat. Memohon keridhoanNya.

2. Melaksanakan kewajiban berzakat dengan tertib. Tidak perlu menunggu setahun sekali, langsung setiap penghasilan atau rejeki, dikeluarkan zakatnya. Syukur-syukur jika bisa melebihi ketentuan 2,5 %. Melakukan ini dengan perasaan enteng tanpa beban. Ikhlas karena Allah. Kita dilarang “hubbud dunnya”, atau sangat mencintai duniawi. Bukankah semua ini milik Allah? Ada hak orang lain di harta yang kita miliki, sehingga seharusnya segera kita serahkan.

3. Melaksanakan sedekah. Kebiasaan mama hingga sekarang, setiap hari ulang tahun salah satu dari Papa, mama, anak-anak dan cucu-cucu, mengirim sumbangan beras ke Masjid An Nur. Di masjid itu, setiap pengajian dihadiri puluhan ibu-ibu duafa. Pada saat hari-hari besar Islam, bahkan sampai ratusan ibu-ibu dari warga duafa yang tinggalnya jauh-jauh hadir disana. Pada saat itulah dilakukan pembagian beras.

Jika mama menghadapi suatu masalah yang membuat hati risau atau khawatir, mama segera melakukan sedekah. Ini sesuai nasehat  para Guru mama tersebut diatas, juga Guru Papa, Almarhum Pak Ali Fariz, bahwa sedekah akan mencegah bala/bencana.

Hari Jum’at adalah hari yang baik untuk bersedekah, sempatkan memberikan sedekah kepada siapa saja yang kita jumpai dalam keadaan kita merasa iba melihatnya, seberapa saja yang kita punya.

Mama juga menjadi donatur tetap untuk 10 orang Nenek duafa di sekitar Jatiranggon yang mama tidak pernah mengenalnya, dari sejak beberapa tahun yang lalu. Semoga ada diantara anak-anak bersedia melanjutkan jika mama telah tiada.

4. Mama membiasakan diri untuk mendoakan pasangan. Setiap hari saat Papa berangkat ke kantor, mama mengantarkan ke pintu dengan memohon kepada Allah. Ya Allah, teguhkan iman dan selamatkan suamiku dalam mencari rizkiMu. Rodhoilah pekerjaannya.

Mama membiasakan diri untuk mendoakan orang lain yang menurut mama orang itu dalam keadaan kesulitan. Misalnya disaat mama sedang enak-enak duduk di mobil yang empuk, dingin ber AC, melihat pemulung yang bekerja mencari nafkah dengan pakaian yang kumuh mengorek-ngorek tempat sampah atau memungut sampah di jalan, maka jika mama tidak dapat memberi dia sedekah, sebagai gantinya, mendoakannya. Ya Allah, limpahkan rizki kepadanya, berikan kebahagiaan dalam kehidupannya.

Menurut apa yang mama pelajari, doa kita itu juga akan kembali kepada kita. Doa kita diaminkan oleh  para malaikat dan para malaikat akan mendoakan orang yang berdoa untuk orang lain.

5. Apabila terjadi pertengkaran dengan Papa, sekalipun hati masih marah, setelah 3 hari harus berbaikan. Berbaikan karena Allah.  Allah mewajibkan demikian. Tidak menuruti kemarahan berlarut-larut. Manusia bertakwa, harus menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain.

6. Menghormati  dan menyayangi mereka yang  telah membantu
    meringankan pekerjaan mama, baik membantu dalam bekerja mencari rizki  maupun membantu pekerjaan rumah yang tidak dapat mama kerjakan sendiri. Apa yang mama nikmati, selayaknya mereka juga ikut menikmatinya. Oleh karena itu, mama sering mengajak Staf maupun Mbak Pembantu jalan-jalan atau sekedar makan di luar, agar mereka juga merasakan apa yang pernah mama rasakan karena rizki yang mama peroleh atas bantuan mereka. Syukur-syukur juga memikirkan masa depan mereka dan keluarga. Kepada siapa mereka akan berkeluh kesah, jika bukan kepada kita Pimpinannya, karena mereka setiap hari bekerja bersama kita.

Demikian pula menghormati orang lain siapapun dia. Kadang  mereka tampak hanya sebagai orang biasa, tetapi hanya Allah yang tahu bahwa sebenarnya dia itu barangkali seorang Auliya, seorang Sufi atau seorang yang sedang menjalankan perintah Allah. Berprasangka baiklah kepada sesama kecuali orang itu telah terbukti tidak baik..

Itulah pesan dan nasehat mama di hari ulang tahun mama. Sekiranya menurut Mas, Adik dan keluarga mampu melaksanakan, ikutilah, laksanakan. Sedikit demi sedikit akan terasa lapang menjalankan perintah beribadah kepadaNya. Perlu diingat, tugas kewajiban pokok kita di dunia ini hanyalah beribadah kepadaNya. “Tidak aku ciptakan Jin dan Manusia, kecuali beribadah kepadaku”, demikian firman Allah.

Dunia ini memang indah dalam pandangan mata kita, apa lagi jika keindahan itu dapat kita nikmati bahkan seterusnya hingga kelak setelah kita berada di surgaNya. Inshaallah….Semoga …..

Wassalamu’alaikum ww.
Jakarta, 31 Januari 2017.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar